UPDATE PERGERAKAN TIM SAR RANITA UIN JAKARTA – RESPON DARURAT KOTA SIBOLGA

Tim SAR Ranita UIN Jakarta kembali mengirimkan personel terbaiknya untuk membantu operasi kemanusiaan di Kota Sibolga, Sumatera Utara, setelah wilayah tersebut terdampak bencana besar yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur, terganggunya distribusi logistik, serta meningkatnya jumlah pengungsi. Relawan atas nama Yassir “Keng-Keng” Fuadi telah diberangkatkan dan langsung melakukan koordinasi untuk mendukung upaya pencarian, penyelamatan, dan asesmen kebutuhan darurat di lapangan.

Pergerakan relawan dimulai pada pukul 09.30 WIB, saat beliau melaporkan telah tiba di wilayah Kota Sibolga. Setibanya di lokasi, langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan jalur komunikasi dan akses menuju posko utama agar seluruh informasi lapangan dapat tersampaikan secara cepat dan terstruktur.

Pada pukul 10.30 WIB, relawan melaksanakan proses koordinasi resmi bersama BPBD Kota Sibolga di Posko Gabungan Gedung Nasional, Jl. Tuanku Dorong Hutagalung No.18. Pertemuan ini menjadi titik awal konsolidasi untuk penyamaan data, pembagian sektor penanganan, serta penguatan strategi asesmen terhadap wilayah terdampak.

Memasuki pukul 11.30 WIB, relawan Ranita UIN Jakarta telah bergabung dengan tim gabungan untuk melakukan operasi SAR di Jl. Murai Ujung, Kelurahan Aek Manis, Sibolga Selatan. Di lokasi ini, tim tidak hanya melakukan pemantauan kerusakan fisik, namun juga mengidentifikasi kebutuhan warga, kondisi jalur evakuasi, serta faktor risiko lanjutan di titik-titik rawan.

Seluruh rangkaian kegiatan di lapangan ditutup pada pukul 16.00 WIB, ketika relawan kembali ke posko gabungan untuk menyampaikan laporan awal asesmen secara langsung kepada koordinator operasional.

HASIL ASESMEN WILAYAH TERDAMPAK

Berdasarkan observasi dan informasi gabungan, kondisi Kota Sibolga menunjukkan situasi kedaruratan yang cukup kompleks. Akses utama menuju Kota Sibolga hanya dapat dilalui melalui Subussalam, sehingga distribusi logistik dari berbagai daerah mengalami hambatan signifikan. Hal ini menyebabkan lonjakan harga kebutuhan pokok, kelangkaan BBM dan gas, serta antrean panjang di berbagai titik pengisian. Banyak warga bahkan harus kembali menggunakan kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan memasak harian.

Di sisi ekonomi lokal, sejumlah pasar dan toko terpaksa tutup sementara akibat adanya aksi penjarahan yang terjadi setelah rantai pasok tidak stabil. Ketersediaan logistik dalam skala besar hanya terpusat di Kota Medan dengan waktu tempuh hingga 13 jam, sehingga memperlambat proses pemulihan logistik.

Jaringan komunikasi, khususnya internet Telkomsel, masih berfungsi namun belum stabil, sehingga koordinasi antarunit SAR perlu dilakukan secara lebih hati-hati dan berulang.

DATA DAMPAK DAN KEBUTUHAN MENDESAK

1. Kebutuhan Mendesak

  • Sembako dan makanan siap saji
  • Perlengkapan tidur dan perlengkapan mandi
  • Obat-obatan, P3K, dan vitamin
  • Kebutuhan khusus untuk perempuan, lansia, dan bayi

2. Kerusakan Rumah Warga

  • Rusak ringan: 291 unit
  • Rusak sedang: 142 unit
  • Rusak berat: 411 unit

3. Korban Jiwa

  • Luka ringan: 3 orang
  • Luka berat: 4 orang
  • Meninggal dunia: 4 orang

4. Data Pengungsi (3 Desember 2025) – Total: 4.498 orang

  • Sibolga Utara: 2.054 orang
  • Sibolga Kota: 212 orang
  • Sibolga Sambas: 190 orang
  • Sibolga Selatan: 2.042 orang

Ranita UIN Jakarta akan terus memantau kondisi di lapangan dan melakukan penguatan operasi bersama tim gabungan untuk memastikan bantuan tepat sasaran serta mendukung percepatan pemulihan masyarakat Kota Sibolga.