Jorong Arikia, Dalko, Kab. Agam – 9 Desember 2025. Udara dingin pegunungan hari itu terasa sedikit lebih hangat. Bukan hanya karena mentari yang mengintip malu, namun karena nyala api kepedulian yang dibawa oleh para pejuang kemanusiaan dari jauh. Relawan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta hari ini tiba di Jorong Arikia, Dalko, Kabupaten Agam, membawa bukan sekadar logistik, melainkan harapan dan kasih sayang yang tulus.
Tim respon bencana KMPLHK RANITA UIN Jakarta pun masih menerima donasi untuk disalurkan langsung ke para penyintas bencana di Sumatera.
Donasi akan diberikan 100% untuk masyarakat terdampak.
Silahkan kirimkan donasi melalui rekening
BNI 0733103399 a.n KMPLHK RANITA UIN JAKARTA
Narahubung 085715882862 (Nurhidayat)
Di tengah puing-puing trauma dan kesulitan yang masih menyelimuti, tim relawan UIN Jakarta, melalui gerakan mulia “Gerakan Bersama Sumatera,” menyalurkan bantuan esensial yang sangat dinantikan. Raut wajah haru menyambut kedatangan 12 unit kompor gas, yang akan kembali menghidupkan dapur dan kehangatan masakan keluarga.
Tak hanya itu, 12 tikar dan 12 selimut tebal diserahkan, semoga bermafaat untuk tidur malam nanti yang lebih nyenyak dan terlindungi dari dinginnya malam. Bantuan ini dilengkapi dengan 10 kasur yang empuk, bagi mereka yang mungkin selama ini hanya bisa berbaring di atas alas seadanya. Kepekaan relawan juga tampak dari penyediaan 3 lusin pakaian dalam pria dan 3 lusin pakaian dalam wanita—sebuah kebutuhan mendasar yang sering terabaikan namun sangat penting untuk menjaga martabat dan kesehatan.
Melihat senyum tulus dari bapak-bapak dan ibu-ibu di sini, saya hanya menyampaikan amanah para donatur memberikan donasi ini kepada yang membutuhkan nya, kebutuhan yang kami berikan adalah hasil assesment kami tim relawan di lapangan, insyalaalh apa yang kita beri bermanfaat “Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh donatur yang telah menitipkan rezeki, kepedulian, dan hatinya melalui gerakan ini. Anda telah peduli dan berbagi untuk saudara-saudara kita di sini.”
Setiap kompor, setiap selimut, setiap kasur, adalah bukti nyata bahwa rasa kemanusiaan tidak mengenal jarak. Ini adalah kisah tentang uluran tangan yang melintasi pulau, bahwa mereka di Jorong Arikia tidak berjuang sendirian.
Relawan Yogi “Tapang” Handika melaporkan langsung dari lapangan, memancarkan semangat bahwa badai pasti berlalu, dan kehangatan akan selalu menyertai.
