SAR Ranita UIN Jakarta di Gayo Lues: Mengantar Tim Medis Hingga Membuat Jembatan Darurat

Relawan Search and Rescue KMPLHK Ranita UIN Jakarta  kembali melakukan aksi kemanusiaan di wilayah terdampak bencana di Kabupaten Gayo Lues. Mengikuti arahan dari posko utama bersama tim gabungan BPBD, Damkar, TNI, dan Polri, para relawan bergerak menuju Desa Pasir, Kecamatan Teripe Jaya untuk melakukan sejumlah misi penting terkait penanganan darurat.

Tim respon bencana KMPLHK RANITA UIN Jakarta pun masih menerima donasi untuk disalurkan langsung ke para penyintas bencana di Sumatera.

Donasi akan diberikan 100% untuk masyarakat terdampak.

Silahkan kirimkan donasi melalui rekening

BNI 0733103399 a.n KMPLHK RANITA UIN JAKARTA 

Narahubung 085715882862 (Nurhidayat)

Fokus pertama relawan adalah evakuasi warga Desa Uyem Beriring menuju Desa Pasir. Jalur evakuasi yang terputus akibat cuaca ekstrem menyulitkan mobilisasi warga, sehingga relawan harus bekerja ekstra hati-hati dalam memindahkan penduduk ke wilayah yang dinilai lebih aman. Proses pemindahan dilakukan secara bertahap dengan mengutamakan kelompok rentan seperti lansia, perempuan, dan anak-anak.

Selain evakuasi, relawan juga bertugas melakukan distribusi logistik ke Desa Pasir. Berdasarkan asesmen di lapangan, jalur distribusi darat masih dapat dilalui hingga desa tersebut, namun untuk menyeberangi sungai, bantuan harus dikirim menggunakan tali dan sistem hauling sederhana. Kondisi ini diperparah oleh kelangkaan BBM, yang menyebabkan pengiriman logistik maupun mobilisasi relawan menjadi lambat.

Relawan Ranita juga membantu pembuatan jembatan darurat untuk mempermudah akses keluar masuk desa. Jembatan ini bersifat sementara namun sangat dibutuhkan masyarakat untuk aktivitas harian serta jalur distribusi bantuan. Selain itu, relawan juga berperan membantu menyeberangkan tim medis menuju Desa Pasir agar pelayanan kesehatan tetap berjalan di tengah situasi sulit.

Hasil asesmen relawan mencatat sejumlah hambatan serius. Tiga akses utama menuju wilayah Gayo Lues masih lumpuh, yakni jalur Medan via Kutacane, jalur Banda Aceh via Takengon, serta jalur Aceh Timur via Pining. Satu-satunya jalur pembelian logistik skala besar hanya dapat ditempuh dari Aceh Barat Daya via Terangun. Sementara itu, listrik PLN dan jaringan internet di Desa Pasir padam total, sehingga komunikasi dan koordinasi menjadi sangat terbatas.

Baca Juga  SAR Ranita UIN Jakarta Terjunkan Dua Personel Bantu Korban Banjir Bandang Cisarua

Adapun kebutuhan mendesak warga meliputi sembako, makanan siap saji, perlengkapan tidur, obat-obatan, vitamin, P3K, serta kebutuhan khusus untuk perempuan, lansia, dan bayi.

Pada Senin, 08 Desember 2025, relawan Boter bersama tim gabungan diarahkan oleh posko utama untuk melanjutkan evaluasi dan asesmen ke Kecamatan Putri Betung, wilayah lain yang juga terdampak bencana.

Aksi kemanusiaan terus berlanjut, dengan semangat solidaritas menjadi kekuatan utama relawan di lapangan.