Berikut ringkasan kronologi operasi SAR & kemanusiaan RANITA UIN Jakarta dari tahun 1987–2025 berdasarkan arsip Ranita Uin Jakarta.
OPERASI SAR & KEMANUSIAAN RANITA UIN JAKARTA (1987–2025)
KMPLHK RANITA UIN Jakarta berdiri 1987, aktif di bidang:
- Search and Rescue (SAR)
- Penanggulangan bencana alam
- Mitigasi & edukasi
- Bantuan kemanusiaan lokal & nasional
1987–1999: Masa Awal & Aksi SAR Gunung – Banjir – Longsor
Dokumentasi masa ini terbatas, tetapi kegiatan umum RANITA meliputi:
- Operasi SAR pendakian di pegunungan Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
- Respon banjir besar Jakarta (1989, 1996).
- Relawan longsor di wilayah Bogor & Puncak.
- Bantuan sosial untuk kebakaran permukiman Jakarta & pengungsian kota.
- Program penghijauan & konservasi.
- Catatan: Ini era konsolidasi organisasi & pembentukan tim SAR internal.
2000–2010: Respon Bencana Skala Nasional Mulai Meluas
Periode ini RANITA banyak turun ke bencana nasional:
- 2004 – Tsunami Aceh → Mengirim Tim SAR, Penggalangan bantuan & posko kampus.
- 2005 – Gempa Nias → Relawan & distribusi logistik.
- 2006 – Gempa Yogyakarta → Pengiriman relawan, pendirian posko & operasi SAR.
- 2007 – Banjir Jakarta → Mengirim Tim water rescue, Evakuasi warga & posko logistik.
- 2009 – Gempa Tasik → Pengiriman tim SAR, pendirian posko, sekolah darurat, & bantuan darurat.
- 2009 – Tanggul Jebol Situ Gintung → Pengiriman tim SAR Water Rescue, pendirian posko, & bantuan darurat.
- 2009 – Gempa Padang → Pengiriman tim SAR, pendirian posko, sekolah darurat, asesmen & bantuan darurat.
2010–2020: Operasi SAR, Gempa, Banjir, Tsunami, dan Konflik Kemanusiaan
2010–2015
- 2010 – Letusan Merapi → Mengirim Relawan Tim SAR, pendirian posko & dapur umum.
- 2010 – Gempa & Tsunami Pulau Mentawai → Tim SAR, Salurkan logistik & asesmen.
- Banjir Jakarta 2013–2014 → Evakuasi & suplai kebutuhan dasar.
- Mitigasi bencana masyarakat pesisir (Banten, Lampung) → Sosialisasi tsunami.
2016–2020
- 2017 – Bali, Pacitan, Yogyakarta → Tanggap darurat gempa, banjir & longsor.
- 2018 – Gempa Lombok → RANITA kirim relawan untuk penanganan pasca gempa.
- 2018 – Tsunami Selat Sunda → Tim SAR, salurkan logistik & asesmen.
- 2018 – Gempa & Tsunami Palu–Donggala → Tim SAR, Posko, Sekolah Darurat, Salurkan logistik & asesmen.
- 2018 – Gempa Banten → Tim sar, membuka posko, salurkan logistik & asesmen.
- 2019 – Edukasi & penanaman pohon di Banten → Mitigasi bencana tsunami.
- 2019 – Krisis Rohingya (kemanusiaan) → Membuka posko bantuan internasional.
2021–2025: Era Modern, Mobilitas Tinggi, & Penurunan Tim ke Banyak Provinsi
2021
- Banjir Bandang Flores Timur – NTT → RANITA kirim dua relawan (evakuasi & asesmen).
- Pelatihan Water Rescue Situ Gintung → Peningkatan kapasitas SAR air.
2022–2024
- 2022– Tanh longsor Bogor → Tim SAR, salurkan logistik & asesmen.
- 2024 – Tanah longsor sukabumi → Salurkan logistik & asesmen.
- (Banyak kegiatan internal SAR, mitigasi, dan pelatihan. Aksi tanggap bencana tetap berlanjut terutama untuk banjir di Jabodetabek.)
2025 – Operasi Besar: Sumatra & Jabodetabek
- Banjir Jabodetabek 2025 → Tim respons diterjunkan ke banyak titik banjir.
Banjir Besar & Longsor Sumatra 2025
Lokasi turun:
- Gayo Lues, Aceh
- Agam & Maninjau, Sumatra Barat
- Sibolga, Sumatra Utara
- Evakuasi, asesmen, distribusi logistik, pembukaan dapur umum & water supply.
- Agam/Maninjau, Desember 2025 → Penyaluran air bersih ke desa-desa terisolir.
RINGKASAN JEJAK RANITA 1987–2025
Selama hampir 38 tahun, RANITA telah turun pada:
Jenis Bencana
- Gempa bumi: Aceh, Nias, Yogyakarta, Lombok, Palu, Flores
- Tsunami: Aceh, Palu
- Banjir besar: Jakarta, Pacitan, Jabodetabek, banyak provinsi
- Longsor: Jawa Barat, Sumatra
- Letusan gunung api: Merapi, Bali
- Banjir bandang: NTT, Sumatra
- Kebakaran permukiman
- Krisis kemanusiaan internasional
Jenjang Aksi
- Search and Rescue (SAR)
- Evakuasi korban
- Penyaluran logistik
- Penyediaan air bersih
- Asesmen cepat (rapid assessment)
- Dapur umum
- Mitigasi & edukasi
- Penghijauan & konservasi
Tiga dekade lebih perjalanan KMPLHK RANITA UIN Jakarta dalam operasi SAR dan kemanusiaan bukan hanya deretan catatan aksi, tetapi jejak pengabdian yang lahir dari keberanian, solidaritas, dan ketulusan. Sejak 1987 hingga 2025, setiap langkah relawan di medan bencana selalu membawa pesan yang sama: bahwa kemanusiaan adalah panggilan, bukan pilihan.
Dalam setiap lumpur yang diinjak, setiap hujan yang diterjang, setiap korban yang diselamatkan, dan setiap bantuan yang disalurkan, RANITA terus membuktikan bahwa semangat mahasiswa dapat menjadi energi besar bagi penyintas di saat paling gelap dalam hidup mereka.
Semoga perjalanan panjang ini menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus menjaga komitmen, memperkuat kapasitas, dan memperluas jejaring kolaborasi dalam misi penyelamatan dan kemanusiaan.
Karena selama masih ada bencana, RANITA akan terus hadir — melangkah, membantu, dan menguatkan.
Kemanusiaan adalah jejak yang tak pernah padam.

