Aceh Tamiang, 10 Desember 2025 — Banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang pada pekan ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan alam ketika air datang tanpa ampun. Derasnya arus banjir tidak hanya merendam permukiman warga, merusak fasilitas umum, dan menghanyutkan puluhan kendaraan kecil, namun juga mampu menggeser sebuah truk tangki berukuran besar hingga tersangkut di atas bak truk lain. Pemandangan di lokasi bencana menjadi gambaran nyata betapa kuat dan tak terduganya terjangan air yang menyapu kawasan tersebut.
Tim respon bencana KMPLHK RANITA UIN Jakarta pun masih menerima donasi untuk disalurkan langsung ke para penyintas bencana di Sumatera.
Donasi akan diberikan 100% untuk masyarakat terdampak.
Silahkan kirimkan donasi melalui rekening
BNI 0733103399 a.n KMPLHK RANITA UIN JAKARTA
Narahubung 085715882862 (Nurhidayat)

Dari hasil pantauan visual tim relawan KMPLHK RANITA UIN Jakarta, kondisi jalanan dipenuhi lumpur dan debu dari lumpur yang sudah mulai mengering, kendaraan-kendaraan berukuran besar saling bertumpuk, serta puing-puing rumah yang berserakan. Truk tangki yang biasanya membutuhkan tenaga alat berat untuk dipindahkan, kini terlihat berada di posisi tidak wajar—terangkat dan terdorong oleh kekuatan air yang melaju dari arah hulu.
Warga setempat mengaku belum pernah melihat banjir sedahsyat ini. “Arusnya luar biasa kuat, kami tidak sempat menyelamatkan apa pun,” ujar salah seorang penyintas yang masih syok melihat kondisi desanya.
Relawan RANITA UIN Jakarta yang saat ini berada di lapangan menggambarkan betapa dahsyatnya arus air yang datang saat itu. “Kalau truk tangki saja bisa terseret, bisa dibayangkan bagaimana warga berusaha menyelamatkan diri,” ujar salah satu relawan Ranita saat melakukan dokumentasi kondisi terdampak.
Hingga kini, proses pembersihan dan pencarian korban masih berlangsung. Tim relawan bersama warga terus berkoordinasi untuk membuka akses jalan, mengevaluasi kondisi infrastruktur, serta melakukan asesmen mendalam terhadap kebutuhan penyintas. Kekuatan banjir yang sanggup memindahkan truk tangki ini menjadi bukti bahwa bencana kali ini bukan sekadar banjir biasa, melainkan tragedi besar yang meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Aceh Tamiang.


